Pages

Aug 7, 2011

Mainaky: Semua Lawan Patut Diwaspadai

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih ganda campuran Richard Mainaky bisa memahami jika pemainnya diandalkan untuk membawa pulang gelar juara dari Kejuaraan Dunia di London yang berlangsung 8-14 Agustus 2011. Skuad ganda campuran Indonesia tampil dengan kekuatan penuh dengan mengandalkan tiga pasangannya yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet, Muhammad Rijal/Debby Susanto.
"Sebelum berangkat kami sudah mempersiapkan teknik dan fisik, selain itu anak-anak kemarin sempat refreshing di Anyer yang ternyata sangat berguna. Mereka memiliki semangat baru dan motivasi baru, saya lihat latihannya lebih bersemangat
Seperti dikutip dari situs PBSI, Richard mengatakan, semua pemain sudah siap bertanding di wembley Arena. "Sebelum berangkat kami sudah mempersiapkan teknik dan fisik, selain itu anak-anak kemarin sempat refreshing di Anyer yang ternyata sangat berguna. Mereka memiliki semangat baru dan motivasi baru, saya lihat latihannya lebih bersemangat dari sebelumnya," kata Richard Mainaky.
Soal peluang tim ganda campuran pada Kejuaraan Dunia kali ini, Richard menyebut, Kejuaraan dunia ini adalah turnamen pra olimpiade, siapapun ingin dan berpeluang menjadi juara dunia. "Mengenai peluang, kita lihat drawingnya dan lihat pertemuan per individunya, jadi semuanya harus step by step. Jika kita lihat dari dua turnamen terakhir, Singapura dan Indonesia Open, semua juga punya peluang untuk menjadi juara," jelasnya.
Untuk pasangan Tontowi/Liliyana Richard menilai, keduanya sudah biasa dan tidak terbebani dengan harapan masyarakat Indonesia. "Mereka memang sebaiknya jangan menjadikan harapan masyarakat sebagai beban, tapi justru dijadikan motivasi untuk juara," kata Richard.
Ditambahkan, pemainnya tidak boleh lengah karena siapapun sudah melihat dan mempelajari permainan Tontowi/Liliyana karena mereka pasangan baru. "Sejak di India Superseries kemarin, saya lihat banyak lawan yang sudah merekam permainan Tontowi/Liliyana untuk mempelajari pola permainannya, karena pasti berbeda dengan Nova/Liliyana," ujarnya.
Liliyana sendiri, kata Richard, sudah membuktikan bahwa kualitas dia memang bagus, mau dipasangkan dengan siapa juga bisa jadi juara. Bersama Nova bisa jadi juara dan sekarang dengan membimbing pemain yang lebih junior juga bisa. "Saya rasa Liliyana pasti punya tekad besar untuk menjadi juara dunia lagi," tambahnya.
Sementara Tontowi menurut Richard memang lebih junior dari Liliyana, namun dia sudah pernah merasakan ikut turnamen bergengsi kelas Superseries dan Superseries Premier, All England, Asian Games, jadi kemungkinannya kecil untuk dia grogi, terbebani, takut, dan sebagainya.
Soal persaingan, harus dilihat kenyataan bahwa persaingan sangat ketat dan merata. Semua negara mempunyai pasangan yang kuat. Sampai Polandia dan Rusia pun tetap harus diperhitungkan."Semua lawan harus diwaspadai, namun saya rasa kita akan mendapat perlawanan sengit dari pasangan Cina, Denmark dan Korea," tandasnya.

source : Kompas

No comments:

Post a Comment